Mobil Listrik Buatan Indonesia Terbaru

Mobil Listrik Buatan Indonesia Terbaru

Mendorong TKDN dan Kolaborasi dengan Industri Kecil Menengah

Menteri Perindustrian menyampaikan catatan bahwa Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk Chery masih berada di angka 40%.

Dia berharap PT Chery Indonesia dapat meningkatkan TKDN hingga 60% dengan melibatkan lebih banyak sektor industri kecil dan menengah (IKM) lokal untuk memperkuat rantai pasok global.

“Langkah ini akan memperkuat industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing produk kita di pasar internasional,” tambahnya.

Dukungan pemerintah untuk sektor otomotif kian nyata dalam bentuk pelatihan tenaga kerja, investasi teknologi, dan penyederhanaan regulasi. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan industri otomotif nasional mampu terus berkembang dan bersaing secara global.

CEO Tesla, Elon Musk, memperkenalkan produk baru Tesla sebuah pikap yang diberinama Cybertruck di studio desain Tesla,Hawthorne, Calif, Kamis (21/11/2019). Cybertruck yang merupakan pikap bertenaga listik yang diklaim memiliki kemampuan dan daya angkut yang sangat kuat. (AP / Ringo H.W. Chiu)

Meskipun mungkin tidak setenar negara-negara produsen mobil raksasa seperti Jepang atau Jerman, sejumlah merek mobil buatan Indonesia yang telah menorehkan namanya dalam perjalanan industri otomotif tanah air.

Meskipun perjalanan industri otomotif Indonesia tidak selalu mulus, semangat inovasi dan keinginan untuk maju terus mendorong perkembangan mobil-mobil buatan dalam negeri.

Artikel ini akan mengajak kamu mengenal sejarah, perkembangan, dan inovasi dari berbagai merek mobil buatan Indonesia, serta mengulas keunggulan, harga, spesifikasi, model, dan desain mobil-mobil tersebut.

Bagaimana memastikan mobil-mobil bekas buatan Indonesia masih dalam kondisi prima?

Meski mobil-mobil termasuk jarang di pasaran mobil bekas, namun adakalanya Otofriends akan menemui beberapa unit yang dijual, baik itu di dealer maupun perorangan. Namun bagaimana memastikan kondisinya, mengingat mobil ini tidak sering kita temui di jalanan?

Agar Otofriends dapat memastikannya, jangan ragu untuk memakasi jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dengan inspeksi yang cermat di lebih dari 150 titik pemeriksaan serta dilakukan oleh tenaga profesional yang andal, maka Otofriends akan dapat mengetahui kondisi sebenarnya dari mobil yang tengah diincar.

Dengan mengetahui kondisi mobil yang sebenarnya, Otofriends akan dapat memperkirakan harga terbaik saat transaksi jual-beli.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilihan mobil listrik di Indonesia terus bertambah, jumlahnya sudah mencapai puluhan model. Bahkan, masih ada beberapa model mobil listrik yang sudah diperkenalkan, tapi belum dibanderol.

Tercatat ada tujuh model mobil listrik yang belum resmi dipasarkan hingga saat ini. Ketujuh model tersebut sudah diperkenalkan ke publik pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang digelar Juli lalu.

Baca juga: Update Harga Mobil Listrik September 2024

Berikut ini ketujuh mobil listrik tersebut:1. Aion Hyptec HT Gullwing

sudah meluncurkan Hyptec HT dalam dua varian, yakni Premium dan Ultra. Namun, baru varian Premium yang sudah memiliki harga, yakni Rp 680 juta (OTR Jakarta). Sementara untuk varian Ultra, hingga kini belum diumumkan harganya.

Berbeda dengan varian Premium, Hyptec HT Ultra memiliki pintu model gullwing. Pintu pada baris kedua terbuka ke atas. Salah satu keunggulan dari mobil listrik premium ini adalah kabinnya yang cukup lapang. Selain itu, Kapasitas baterainya 83 kWh dan diklaim dapat menempuh jarak lebih dari 600 km.

Tenaganya dapat mencapai 335 Tk dan torsi 430 Nm. Kemampuan akselerasinya untuk 0-100 kpj diklaim dapat dicapai hanya dalam waktu 5,8 detik.

Baca juga: Hitung Besaran Pajak Mobil Listrik, Per Tahun Tidak Sampai Rp 500.000

Chery iCar 03 di GIIAS 2024.

PT Chery Sales Indonesia (CSI) sudah memamerkan SUV listrik iCar 03. Meski sudah membuka pemesanan dan mengeklaim ada ratusan konsumen yang memesannya, Chery hingga kini masih belum mengumumkan harga iCar 03.

Mobil ini dibekali motor listrik yang mampu menghasilkan akselerasi dari 0-100 kpj dalam 6,5 detik. Kecepatan maksimalnya diklaim dapat dicapai adalah 150 kpj. Chery membekali iCar 03 dengan baterai lithium iron phosphate (LFP) yang tersedia dalam tiga kapasitas, mulai 50,63 kWh, 65,69 kWh, hingga 69,77 kWh. Dengan kapasitas terbesar, iCar 03 dapat menempuh jarak hingga 501 km.

PT CSI menyebutkan pihaknya belum bisa menjanjikan waktu peluncuran iCar 03 secara resmi. Tapi, Chery berharap SUV listrik dari China itu akan hadir pada kuartal pertama tahun 2025.

Pabrikan China lainnya yang akan meluncurkan

adalah PT Sokonindo Automobile (DFSK). Pada GIIAS 2024, DFSK menghadirkan MPV listrik Seres 9.

ini belum dijual secara resmi dan kabarnya baru tahun depan rencananya akan diluncurkan.

Disebutkan bahwa DFSK masih melakukan riset terhadap pasar Indonesia. Salah satu tujuannya adalah untuk menentukan berapa harga yang pantas untuk Seres 9.

Seres 9 diklaim memiliki jarak tempuh hingga 630 Km. Kemampuan akselerasinya untuk 0-100 kpj dapat ditempuh hanya dalam waktu 4,3 detik. Mobil ini dilengkapi dengan teknologi Al (Artificial Intelligence) dengan lebih dari 300 fitur cerdas dan canggih.

Tampak depan MG Maxus 9 di GIIAS 2024.

MPV listrik lainnya yang dijanjikan akan meluncur datang dari MG Motor Indonesia. Mobil listrik ini sempat dipamerkan dengan nama Maxus 9. Sekarang, MG memperkenalkannya kembali dengan nama MG M9.

Namun, MG masih belum juga mengumumkan berapa harga resmi dari MPV listrik 7-penumpang tersebut. Saat ini, pilihan model di kelas MPV listrik memang belum banyak.

MG M9 menggunakan motor listrik dengan daya 241 Tk dan torsi 350 Nm, serta mampu mencapai kecepatan maksimum 180 kpj. Baterainya berkapasitas 90 kWh, memungkinkan mobil menempuh jarak hingga 430 Km.

MG Motor Indonesia juga sudah menampilkan MG R7. Mobil listrik ini memiliki dua motor listrik dengan total daya 544 Tk dan torsi 700 Nm.

Baterainya berkapasitas 90 kWh dan diklaim dapat menempuh jarak hingga lebih dari 600 Km. MG R7 bisa menjadi salah satu pilihan baru bagi konsumen di Indonesia, khususnya di segmen sedan listrik.

MG IM LS6 di GIIAS 2024.

MG IM LS6 diperkenalkan sebagai SUV listrik yang masuk dalam jajaran mobil premium. Mobil listrik ini dirancang dengan teknologi tinggi dan fitur canggih. Motor listriknya berdaya maksimum 435 Tk dan torsi 700 Nm. Kemampuan akselerasi untuk 0-100 kpj dapat dicapai dalam waktu 4,5 detik.

MG IM LS6 memiliki baterai berkapasitas 90 kWh, yang memberikan jangkauan hingga 500 km. Namun, pihak MG Motor Indonesia sendiri belum dapat memastikan harganya. Mobil ini sengaja ditampilkan untuk melihat animo masyarakat sebagai pertimbangan ke depannya.

smart #3 Premium di GIIAS 2024

Smart pernah hadir di Indonesia dengan memasarkan mobil berdimensi mungil yang hanya menampung dua penumpang. Kali ini, Smart hadir dengan membawa mobil listrik. Dengan

#3, mobil listrik ini memiliki dimensi yang ringkas tapi tetap terlihat sporty dan elegan. Mobil listrik ini ditawarkan dalam dua varian, yakni Premium dan Brabus.

Untuk varian Premium, memiliki jarak tempuh maksimal 530 km. Sementara motor listriknya mampu menghasilkan tenaga puncak 200 kW dan torsi maksimal 343 Nm. Sedangkan varian Brabus, jarak tempuhnya lebih pendek, yakni 480 km. Tapi, lebih mengedepankan performa dengan tenaga sebesar 315 kW dan torsi 543 Nm.

Selain ketujuh model tersebut, masih ada beberapa merek yang kabarnya akan meluncur juga di Indonesia, yakni Zeekr dan Aletra. Kedua merek tersebut kabarnya akan memperkenalkan mobil listriknya pada kuartal keempat 2024.

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat kinerja ekspor mobil buatan dalam negeri atau Completely Built Up (CBU) berhasil tumbuh positif per September 2024.

Menurut data asosiasi, aktivitas pengkapalan pada penghujung kuartal III/2024 mampu mencapai 44.529 unit. Angka ini merupakan yang paling besar sepanjang tahun berjalan dan tumbuh 11,9 persen secara bulanan.

Secara tahunan, torehan tersebut juga berhasil naik 5,6 persen atau dari 42.186. Sehingga dapat dikatakan ekspor mobil buatan Indonesia kini mulai pulih setelah terperosok sejak semester II/2024 lalu.

Baca juga: 10 Merek Mobil Terlaris September 2024, Wuling dan BYD Bersaing Ketat

Ilustrasi ekspor mobil Toyota

Adapun merek dengan kontributor tertinggi dalam kegiatan ini adalah Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Hyundai, dan Suzuki yang secara umum melakukan peningkatan hingga 50 persen daripada bulan lalu.

Penurunan hanya terjadi pada Mitsubishi Motors sebesar 4,3 persen dari 8.400 unit menjadi 8,042 unit. Tetapi tak lantas membuatnya turun dari peringkat tiga besar.

Tren positif ini juga terjadi pada ekspor mobil secara terurai dari Indonesia alias Completely Knocked Down (CKD), yang berhasil tumbuh 13,6 persen secara bulanan menjadi 4.848 set unit.

Namun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, angka itu masih melambat 9,4 persen.

Berbanding terbalik dengan aktivitas ekspor komponen mobil, yang kini anjlok 34,8 persen dari 16.697.401 pis jadi tersisa 10.883.128 pis. Walau demikian, tetap lebih banyak 67 persen dari tahun lalu.

Baca juga: Resmi, MotoGP Bekukan Pengembangan Mesin pada 2026

Ilustrasi ekspor mobil.

Berikut kinerja ekspor mobil CBU Indonesia September 2024:

1. Toyota: 14.607 unit2. Daihasu: 11.688 unit3. Mitsubishi Motors: 8.042 unit4. Hyundai: 7.270 unit5. Suzuki: 2.256 unit6. Isuzu: 472 unit7. Wuling: 161 unit8. Hino: 30 unit9. DFSK: 12 unit10. Mitsubishi Fuso: 1 unit

Realisasi ekspor mobil secara CKD September 2024:

1. Mitsubishi Motors: 3.240 set unit2. Hyundai: 900 set unit3. Suzuki: 708 set unit

Realisasi ekspor komponen mobil dari Indonesia September 2024:

1. Toyota: 9.726.782 pis2. Honda: 1.091.694 pis3. Hino: 56.276 pis4. Hyundai: 4.968 pis5. Suzuki: 3.408 pis

Liputan6.com, Jakarta Industri otomotif di Indonesia terus memperkokoh posisinya sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar serta motor penggerak ekonomi nasional. Pada 2023, ekspor kendaraan utuh atau Completely Built Up (CBU) meningkat 6,7% dari tahun sebelumnya, mencapai 500 ribu unit.

Selain itu, ekspor komponen kendaraan mencapai 122 juta unit, menandai lonjakan signifikan dalam kontribusi sektor otomotif terhadap ekonomi Indonesia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya ekspor sebagai upaya membangun reputasi industri otomotif Indonesia di kancah internasional.

“Ekspor bukan sekadar menjual produk, tetapi juga menciptakan citra positif bagi industri Indonesia,” ucapnya dalam acara peluncuran ekspor perdana PT Chery Indonesia di Cikarang, Jumat (1/11/2024).

Pada kesempatan tersebut, PT Chery Indonesia meresmikan ekspor OMODA 5 Turbo – mobil berkemudi kiri – ke pasar Vietnam, dimulai dengan 60 unit senilai Rp11,46 miliar.

Hingga Desember 2024, PT Chery Indonesia merencanakan sembilan pengiriman tambahan untuk memenuhi target ekspor. Menteri Agus juga mengapresiasi Chery atas kontribusinya dalam memperluas jangkauan otomotif Indonesia di pasar global, seraya berharap perusahaan dapat memperbanyak jenis produk dan menambah negara tujuan ekspor ke luar ASEAN, seperti Australia.

Merek Mobil Buatan Indonesia

Mari kita lihat lebih dekat beberapa merek mobil buatan Indonesia yang telah mewarnai sejarah dan perkembangan industri otomotif tanah air:

Esemka adalah salah satu merek mobil buatan Indonesia yang paling dikenal.

Proyek ini bermula dari sebuah inisiatif siswa SMK di Solo untuk menciptakan mobil sendiri.

Ini benar-benar bukti nyata semangat inovasi dan kemampuan anak bangsa dalam menciptakan produk otomotif berkualitas.

Esemka telah berhasil memproduksi beberapa model, termasuk Esemka Bima, yang merupakan kendaraan niaga ringan.

Mobil ini didesain untuk memenuhi kebutuhan transportasi di daerah perkotaan dan pedesaan, dengan harga yang terjangkau dan fitur yang memadai.

Esemka Bima menjadi bukti bahwa mobil buatan Indonesia juga bisa bersaing di pasar otomotif, baik dari segi kualitas maupun harga.

Maleo adalah proyek merek mobil buatan Indonesia yang digagas oleh BJ Habibie pada tahun 1996.

Mobil ini dirancang sebagai sedan nasional pertama, dengan harapan bisa menjadi kebanggaan Indonesia di kancah otomotif dunia.

Sayangnya, proyek ini terhenti karena adanya krisis moneter yang melanda Indonesia pada saat itu.

Meskipun Maleo tidak pernah diproduksi secara massal, mobil ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah industri otomotif Indonesia.

Maleo menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menciptakan mobil nasional yang berkualitas, dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya untuk terus berinovasi.

Timor adalah merek mobil buatan Indonesia yang sempat populer pada era 1990-an.

Mobil ini diproduksi oleh PT. Timor Putra Nasional (TPN), yang didirikan oleh Tommy Soeharto.

Timor S515 adalah model yang paling dikenal, dengan harga yang terjangkau pada masanya, sehingga banyak masyarakat Indonesia yang bisa memiliki mobil sendiri.

Meskipun produksi Timor terhenti pada tahun 2000, mobil ini tetap menjadi bagian dari sejarah industri otomotif Indonesia.

Timor menunjukkan bahwa Indonesia mampu memproduksi mobil secara massal dan menawarkannya dengan harga yang kompetitif.

AMMDes (Alat Mekanis Multiguna Pedesaan) adalah kendaraan serbaguna yang dirancang khusus untuk kebutuhan pedesaan.

Merek mobil buatan Indonesia ini mampu mengangkut beban hingga 700 kilogram dan telah berhasil diekspor ke berbagai negara.

AMMDes membuktikan bahwa mobil buatan Indonesia juga mampu bersaing di pasar internasional dan memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai belahan dunia.

Desain AMMDes yang sederhana dan tangguh membuatnya cocok untuk digunakan di medan yang berat dan jalanan yang kurang baik, seperti di pedesaan.

Mobil ini bisa digunakan untuk mengangkut hasil pertanian, barang-barang kebutuhan sehari-hari, atau bahkan sebagai ambulans darurat.

AMMDes adalah bukti nyata bahwa inovasi mobil buatan Indonesia juga bisa memberikan solusi bagi masyarakat di daerah terpencil.

Tawon adalah mobil kecil yang diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya.

Mobil ini dirancang sebagai kendaraan murah dan ramah lingkungan untuk pasar domestik.

Tawon menunjukkan bahwa inovasi mobil buatan Indonesia juga mencakup pengembangan kendaraan hemat energi dan berkelanjutan.

Dengan ukurannya yang kecil dan konsumsi bahan bakar yang efisien, Tawon cocok untuk digunakan di perkotaan yang padat.

Mobil ini juga mudah diparkir dan lincah bermanuver di jalanan yang sempit.

Tawon adalah pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari kendaraan praktis dan ramah lingkungan.

Tucuxi adalah mobil listrik sport yang dirancang oleh Danet Suryatama.

Mobil ini sempat menjadi sorotan karena inovasinya dalam teknologi kendaraan listrik.

Tucuxi membuktikan bahwa Indonesia juga mampu mengembangkan kendaraan listrik yang canggih dan bertenaga.

Dengan desain yang futuristik dan performa yang impresif, Tucuxi menunjukkan bahwa mobil listrik tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga bisa keren dan sporty.

Mobil ini menjadi bukti bahwa Indonesia siap memasuki era kendaraan listrik dan bersaing di pasar global.

Selo adalah mobil listrik lainnya yang dirancang oleh Ricky Elson.

Mobil ini juga merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan.

Selo menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengembangkan teknologi mobil Indonesia yang berkelanjutan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selo didesain sebagai mobil keluarga yang nyaman dan praktis, dengan kapasitas penumpang yang cukup besar.

Mobil ini membuktikan bahwa mobil listrik bisa menjadi pilihan yang ideal untuk keluarga modern yang peduli lingkungan.

GEA (Gulirkan Energi Alternatif) adalah mobil yang dirancang oleh PT INKA (Industri Kereta Api).

Mobil ini menggunakan bahan bakar gas dan dirancang untuk menjadi kendaraan hemat energi.

GEA menunjukkan bahwa inovasi mobil buatan Indonesia juga mencakup pengembangan kendaraan dengan bahan bakar alternatif yang lebih bersih dan efisien.

Dengan menggunakan bahan bakar gas, GEA menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.

Mobil ini juga lebih hemat bahan bakar, sehingga bisa menghemat pengeluaran kamu dalam jangka panjang.

GEA adalah pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari kendaraan yang ekonomis dan ramah lingkungan.

Mahesa adalah kendaraan niaga yang dirancang untuk kebutuhan pedesaan.

Mobil ini dirancang untuk menjadi kendaraan serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti mengangkut hasil pertanian, barang-barang kebutuhan sehari-hari, atau bahkan sebagai angkutan umum di daerah terpencil.

Mahesa menunjukkan bahwa mobil buatan Indonesia juga mampu memenuhi kebutuhan spesifik pasar domestik, terutama di daerah pedesaan yang memiliki infrastruktur jalan yang terbatas.

Mobil ini didesain untuk tangguh dan bisa diandalkan di berbagai medan.

Beta97 adalah proyek mobil yang digarap oleh PT Bakrie Motor.

Sayangnya, proyek ini harus dihentikan karena krisis moneter yang melanda Indonesia pada saat itu.

Meskipun Beta97 tidak pernah diproduksi secara massal, mobil ini tetap menjadi bagian dari sejarah industri otomotif Indonesia dan menunjukkan bahwa Indonesia pernah memiliki ambisi besar dalam mengembangkan industri otomotif nasional.

Kancil adalah mobil kecil yang dirancang untuk menjadi kendaraan murah dan hemat energi.

Mobil ini dirancang untuk pasar domestik dan memiliki desain yang sederhana namun fungsional.

Kancil menunjukkan bahwa mobil buatan Indonesia juga mampu menawarkan solusi transportasi yang terjangkau bagi masyarakat luas.

Dengan harga yang murah dan konsumsi bahan bakar yang irit, Kancil cocok untuk digunakan sebagai kendaraan sehari-hari, terutama bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas.

Mobil ini juga mudah dirawat dan suku cadangnya mudah didapatkan, sehingga biaya perawatannya pun terjangkau.

Si Elang adalah mobil yang dirancang oleh PT Pindad, yang lebih dikenal sebagai produsen alat militer.

Mobil ini dirancang untuk kebutuhan militer dan sipil, menunjukkan bahwa mobil buatan Indonesia juga mampu memenuhi kebutuhan sektor pertahanan dan keamanan, serta kebutuhan masyarakat umum.

Si Elang memiliki desain yang tangguh dan bisa diandalkan di berbagai medan.

Mobil ini bisa digunakan untuk keperluan patroli, pengintaian, atau bahkan sebagai kendaraan evakuasi di daerah bencana.

Si Elang adalah bukti bahwa Indonesia mampu menciptakan mobil multifungsi yang berkualitas.

Merek mobil buatan Indonesia telah melalui perjalanan panjang dalam sejarah industri otomotif tanah air.

Dari proyek-proyek awal hingga mobil-mobil modern yang inovatif, mobil buatan Indonesia terus berkembang dan menunjukkan potensinya.

Kalau kamu punya mobil-mobil merek di atas, pastikan untuk rawat kondisinya dengan prima agar bebas dari kerusakan.

Solusi jitunya, bisa kamu bawa mobilmu ke Dokter Mobil.

Dokter Mobil hadirkan beragam jenis service mobil yang bisa bantu kamu atasi beragam permasalahan yang ada di mobil.

Apalagi Dokter Mobil sudah resmi bersertifikasi ISO 9001:2015, sehingga kualitas service mobilnya sangat terjamin.

Sering hadir dengan promo-promo menarik, yuk, service mobilmu ke Dokter Mobil sekarang dengan cara klik tombol reservasi di bawah ini!

VIVA— Toyota mendominasi ekspor mobil buatan Indonesia pada periode Januari hingga Mei 2024, berdasarkan data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO). Dalam rentang waktu tersebut, Toyota Indonesia mengekspor 65.708 unit mobil.

Disusul oleh Daihatsu yang mencatatkan angka ekspor sebesar 44.109 unit. Mitsubishi Motors dan Hyundai mengikuti dengan jumlah ekspor masing-masing 30.132 unit dan 22.880 unit.

Produksi mobil Toyota di Indonesia tidak hanya melayani pasar domestik yang besar tetapi juga mendukung ekspansi ke pasar luar negeri, termasuk Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. (*)

Ekspor Mobil dari Indonesia Januari – Mei 2023:

1. Daihatsu: 69.898 unit

2. Toyota: 51.657 unit

3. Mitsubishi Motors: 33.811 unit

4. Hyundai HMMI: 18.984 unit

5. Suzuki: 18.763 unit

Ekspor Mobil dari Indonesia Januari – Mei 2024:

1. Toyota: 65.708 unit

2. Daihatsu: 44.109 unit

3. Mitsubishi Motors: 30.132 unit

4. Hyundai HMMI: 22.880 unit

5. Suzuki: 7.351 unit

Meski menjadi salah satu pasar otomotif yang cukup besar di dunia, ternyata merek mobil buatan Indonesia malah tidak ada yang berumur panjang. Beberapa merek mobil memang pernah diupayakan hadir oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, namun kelanjutannya malah dipertanyakan.

Walau belum ada mobil nasional, industri otomotif Indonesia sudah mampu mengekspor mobil dan suku cadang ke berbagai belahan dunia. Ini terbukti puluhan ribu unit mobil buatan Indonesia laris antara lain ke sejumlah negara di Timur Tengah.

Salah satu mobil buatan indonesia yang laris salah satu contohnya adalah Daihatsu Grand Max. Seiring berjalannya waktu Gran Max yang dibuat di pabrik Daihatsu di Indonesia mendapat kepercayaan.

Apa saja merek mobil buatan Indonesia yang pernah ada. Berikut ini ada 10 merek yang sempat terdengar kiprahnya:

Mobil yang diambil dari nama tingkatan sekolah (SMK) ini, merupakan produk dari PT Solo Manufaktur Kreasi yang pabriknya di Solo, Jawa Tengah. Mobil ini memang dibuat langsung oleh para siswa SMK dan resmi diluncurkan pertama kali pada 2019. Namun

Saat diluncurkan, Esemka punya dua varian mobil yaitu Esemka Bima 1.2L dan Bima 1.3L. Harga jualnya dimulai dari Rp95 juta. Meski sudah dijual resmi, mobil ini rupanya belum masuk dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Meski diproduksi di Indonesia, Esemka tidak disebut sebagai mobil nasional karena sepenuhnya dikelola swasta. Kapasitas produksinya 12.000 unit per tahun di mana setiap bulan Esemka mampu memproduksi 10 unit SUV dan mini truck.

Mobil nasional yang berhasil dijual massal adalah Timor produksi dari PT Timor Putra Nasional. Timor atau “Teknologi Industri Mobil Rakyat” pertama kali diperkenalkan pada 1996 dan merupakan rebadge dari KIA Sephia yang dirakit lokal dengan komponen lokal.

PT Timor yang sebagian besar sahamnya dipegang oleh Tommy Soeharto, putra presiden saat itu, mempunyai fasilitas bebas pajak dan biaya-biaya lain. Tak heran kalau harga jual Timor saat itu tergolong murah dan laku ribuan unit.

Proyek pembuatan mobil ini direncanakan jadi modal pembangunan industri mobil nasional  di mana didanai dengan sangat besar. Namun karena adanya protes dari industri otomotif dunia serta adanya krisis moneter dan turunnya Presiden Soeharto, proyek ini akhirnya berhenti.

Mobil ini merupakan salah satu proyek dari Menteri Riset dan Teknologi saat itu, BJ Habibie. Mobil yang dirilis pada 1993 ini merupakan hasil kerja sama antara PT Industri Pesawat Terbang Nusantara dengan Rover, perusahaan otomotif asal Inggris.

Maleo dirancang sebagai mobil sedan harga terjangkau yakni Rp30 jutaan. Mesinnya 1.200 cc 3 silinder, 2 tak, dan berteknologi injeksi. Teknologinya memang diambil dari Rover, tetapi pemakaian komponennya murni disuplai asal Indonesia.

Maleo sempat punya 11 rancangan, hingga akhirnya terbentur proyek Timor. Akhirnya benar-benar hilang setelah krisis moneter Indonesia pada 1998.

Selain sebagai mobil pribadi, Kancil dihadirkan untuk menggantikan bajaj dan bemo yang diharapkan kalah dari Kancil atau gabungan Industri Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah. Kancil ini hadir pada 1999 dipasarkan serta dibuat oleh PT Karunia Abadi Niaga Citra Indonesia Lestari. Harga jualnya cukup murah, sekitar Rp17 jutaan atau setara harga sepeda motor. Mobil ini cocok untuk digunakan sebagai kendaraan pribadi.

Mesinnya 404 cc yang hanya menghasilkan torsi 28 Nm, namun tetap cocok untuk kendaraan sehari-hari. Pada awalnya Kancil sempat tidak lulus uji dari Kementerian Perhubungan, namun akhirnya diterima dan berhak menyandang plat hitam.

Mahesa adalah mobil khusus petani di desa yang dibuat oleh Sukiyat. Mobil yang dikatakan sebagai pengganti Esemka ini hadir dengan tiga tipe bodi, yaitu pick up, double cabin, dan pertanian. Harga jualnya mulai harga Rp50 jutaan.

Sayangnya proyek mobil ini menggunakan mesin diesel, namun tergolong cukup baik. Mesinnya menggunakan mesin diesel 1 piston berkapasitas 650 cc, dengan konsumsi bahan bakar mencapai 30 km/liter. Meski begitu, kecepatan maksimalnya bisa 55 km/jam.

Dengan menggunakan sistem power take off (PTO) yang langsung terkoneksi dengan mesin pertanian, Mahesa sangat berguna dalam memudahkan petani untuk membajak sawah. Tersedia tiga varian yakni double cabin, pick up, dan kendaraan pertanian.

GEA atau singatan dari Gulirkan Energi Alternatif merupakan mobil yang diciptakan oleh PT INKA. Mesinnya menggunakan Rusnas (Riset Unggulan Strategi Nasional) yang merupakan proyek dari BPPT.

Mesinnya bensin berkapasitas 640 cc dengan 2 silinder. Sejak awal GEA dirancang sebagai city car dengan harga Rp45 juta – Rp50 juta. Harga yang sangat kompetitif, namun akhirnya namanya tidak terdengar lagi.

Tawon atau artinya adalah lebah yang besar ini dibuat oleh PT Super Grasindo Jaya pada tahun 2010. Awalnya mobil yang dibuat di Rangkasbitung Banten ini dibuat sebagai alternatif angkutan di pedesaan.

Mesinnya 650 cc dengan efisiensi bahan bakar yang cukup baik, seperti mobil LCGC saat ini. Saat meluncur, harganya ditawarkan Rp43 juta hingga Rp65 juta.

Beberapa varian yang ditawarkan di pasaran adalah Trafo Tawon, Tawon AutoGas, Metro Tawon, Taksi Tawon Niga dan Perawatan Kesehatan Keliling. Namun sejak 2017 rupanya Tawon sudah tidak terdengar lagi bunyinya.

AMMDes atau Alat Mekanis Multiguna Pedesaan merupakan salah satu mobil buatan Indonesia yang sudah diekspor. Konsepnya adalah mobil pedesaan yang tangguh di segala medan.

Sejak diperkenalkan pada 2018, AMMDes sudah diekspor lebih dari 10.000 unit dalam kurun waktu 5 tahun. Mobil ini diekspor ke berbagai negara, termasuk Afrika dan Nigeria.

Kemampuan off-road AMMDes ditunjang oleh mesin diesel bertenaga 14 tenaga kuda dengan torsi besar yang disalurkan ke penggerak roda belakang. AMMDes mampu mengangkut beban hingga 700 kg.

Tucuxi menjadi salah satu mobil listrik Indonesia yang mempunyai bentuk bak hypercar. Pertama kali diperkenalkan pada 2012, mobil ini merupakan karya Danet Suryatama, alumni ITS Surabaya dan University of Michigan. Ia juga seorang mantan pegawai Chrysler.

Mobil ini hadir atas pesanan menteri BUMN pada saat itu, Dahlan Iskan. Tucuxi menggunakan baterai Lithium Iron Phosphate (LiFEPO4) yang bisa menempuh jarak sejauh 321km. Mesinnya dapat menghasilkan tenaga sebesar 268hp.

Selain Tucuxi, di Indonesia juga pernah lahir sebuah supercar bernama Selo. Mobil yang dirancang oleh Ricky Nelson ini diperkenalkan pada 2013. Eksteriornya yang super mewah mengingatkan kita akan Ferrari dan Lamborghini.

Mobil ini menggunakan tenaga penggerak motor listrik yang mampu menghasilkan daya sebesar 182 tk. Selo mampu menempuh jarak hingga 250 km/jam dengan pengisian daya baterai yang butuh waktu sekitar 4 jam.