G. Presiden Joko Widodo
1. Gibran Rakabuming Raka
Gibran adalah anak pertama Jokowi dan Iriana. Lahir di Surakarta, 1 Oktober 1987, ia menikah dengan Selvi Ananda dan sudah dikaruniai dua orang anak yaitu Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
Awalnya, Gibran menekuni profesi sebagai pengusaha. Setelahnya, ia masuk politik dan menjadi Wali Kota Solo. Gibran maju dalam kontestasi Pilpres 2024 menjadi calon wakil presiden (cawapres) berpasangan dengan Prabowo Subianto
Kahiyang Ayu lahir pada 20 April 1991. Putri Presiden Jokowi ini adalah alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Kahiyang menikah dengan Bobby Nasution pada 8 November 2017. Keluarganya telah dikaruniai tiga orang anak yaitu Sedah Mirah Nasution, Panembahan Al Nahyan Nasution, dan Panembahan Al Saud Nasution.
Kaesang adalah putra bungsu Jokowi dan Iriana. Seperti Gibran, awalnya Kaesang tidak menekuni dunia politik. Namun, setelahnya ia masuk politik dan menjadi Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kaesang menikah dengan Erina Gudono pada 10 Desember 2022.
Demikianlah ulasan mengenai anak-anak Presiden RI dari masa ke masa.
Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam Negara karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan bergantung pada kepemimpinan tersebut. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya. Di Indonesia ada 7 presiden yang pernah memimpin Indonesia dan berikut adalah gaya kepemimpinan pemimpin Negara Indonesia dari masa ke masa.
Soekarno lahir pada 6 Juni 1902 di Jawa Timur, dari Raden Sukemi Sosrodihardjo dan R.A Ida Nyoman Rai, yang saat itu termasuk dalam keluarga bangsawan dan merupakan keluarga terhormat jika dilihat secara struktur sosial. Sebagai seorang pemimpin, Soekarno disebut sebagai sosok yang sempurna, terlebih dalam memimpin negara Indonesia yang sangat luas dan beragam ini. Soekarno tidak hanya berkharisma dan berwibawa, tetapi ia juga seorang cendekiawan dan ideolog. Jika melihat dari gaya kepemimpinannya, tidak diragukan lagi kalau Soekarno masuk dalam golongan pemimpin bergaya kharismatik, yang mana dirinya memiliki daya tarik, berwibawa serta energi yang luar biasa sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk menjadi pengikutnya. Soekarno sangat ahli dalam mengubah presepsi orang lain sehingga menjadi sama dengannya, serta mampu membuat mereka agar mau mengikuti perintah dan keinginannya dengan senang hati.
Presiden Pertama Indonesia ini juga dikenal sebagai seorang dengan temperamen yang meledak-ledak, tetapi mampu menularkan semangatnya yang besar ini kepada orang lain. Ia mampu membakar semangat seluruh rakyat dan menginspirasi mereka semua untuk berani melakukan hal yang diinginkan. Setiap orang yang mengikuti pemimpin dengan gaya yang sama dengan Presiden Soekarno biasanya memiliki keyakinan yang kuat bahwa pemimpinnya selalu benar, merasa sayang dan bangga dengan pemimpinnya, memiliki motivasi yang kuat untuk terlibat dalam misi kelompoknya, mau mematuhi pemimpin dan yakin bahwa mereka dapat berkontribusi bagi kelompoknya.
Kepemimpinan Soekarno memiliki prestasi untuk Indonesia yaitu:
Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto adalah Presiden kedua Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 sampai 1998, menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer “The Smiling General” karena raut mukanya yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan keramahan. Meski begitu, dengan berbagai kontroversi yang terjadi, ia sering juga disebut sebagai otoriter bagi yang berseberangan dengannya. Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa Hindia Belanda dan Kekaisaran Jepang, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah Gerakan 30 September 1965, Soeharto kemudian melakukan operasi penertiban dan pengamanan atas perintah dari Presiden Soekarno, salah satu yang dilakukannya adalah dengan menumpas Gerakan 30 September dan menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang. Berbagai kontroversi menyebut operasi ini menewaskan sekitar 100.000 hingga 2 juta jiwa, namun jumlah ini patut dipertanyakan karena korban dari Gerakan 30 September.
Soeharto kemudian diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden pada 26 Maret 1968 menggantikan Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia merupakan orang terlama yang menjabat sebagai presiden Indonesia.
Selama hampir 32 tahun pemerintahannya Soeharto meletakkan pondasi pembangunan di Indonesia melalui Repelita. Dalam masa kekuasaannya, yang disebut Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Dalam era ini masyarakat mendapati harga bahan-bahan pokok yang terjangkau dan situasi keamanan dan ketertiban yang terjaga, juga tercapainya Swasembada Beras. Hal ini ditandai dengan medali From Rice Importer to Self Sufficiency dari Food and Agriculture Organization (FAO) pada 1984 yang diterima Presiden Soeharto.
Soeharto juga merupakan sosok yang kontroversial karena membatasi kebebasan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, pemaksaan asas tunggal Pancasila di berbagai bidang, dan disebut sebagai salah satu rezim paling korup dalam sejarah dunia modern. Menurut Transparency International, estimasi kerugian negara adalah sekitar 15–35 miliar dolar Amerika Serikat selama pemerintahannya. Namun, hal ini tidak berhasil dibuktikan, bahkan Majalah Time kalah dalam gugatan dan usaha lain untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.
Kepemimpinan yang berhasil meniscayakan adanya kemampuan untuk mewujudkan suatu visi atau teori menjadi realitas. Semakin terwujud suatu visi atau teori dalam realitas, semakin efektif pula suatu kepemimpinan telah dijalankan. Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie ialah jelas sosok yang penuh dengan rekam jejak keberhasilan dan milestone sebagai buah terwujudnya visi dan teori ke dalam realitas. Sosok multidimensional yang berpulang di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, di usia 83 tahun pada Rabu (11/9) itu meninggalkan begitu banyak jejak kepemimpinan. Bukan hanya sebagai Presiden ke-3 Republik Indonesia, lelaki kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu semasa hidupnya meninggalkan begitu banyak inspirasi yang patut diteladani. Sebagai ilmuwan dirgantara, BJ Habibie merupakan manusia pertama bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di dunia, yang mampu memperlihatkan cara mengitung gejala perambatan retakan sayap pesawat terbang secara acak atau dikenal dengan istilah crack propagation onrandom hingga ke atom-atomnya.
Pencapaian itu membuat Habibie mendapat sebutan istimewa sebagai ‘Mr Crack’. Bukan hanya itu, di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli dirgantara juga mengenal Habibie yang melahirkan sejumlah teori terkait dengan pengembangan teknologi canggih di bidang tersebut, Karena itu, saat melepas jasad BJ Habibie ke peristirahatan terakhir diMakam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Presiden Joko Widodo pun memberikan penghormatan takzim kepada sosok genius dalam dunia dirgantara dengan penggilan istimewa tersebut. “Selamat jalan, Mr Crack.Selamat jalan, sang pionir,” ucap Presiden Jokowi.
Selain sebagai ilmuwan dirgantara yang dikenal luas, BJ Habibie juga dikenal sebagai muslim yang saleh. Sebagai pribadi muslim, banyak pula jejak kepemimpinan yang ditinggalkan almarhum. Sama seperti pencetus teori relativitas Albert Einstein yang berpendapat bahwa ilmu tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu lumpuh, BJ Habibie pun meyakini bahwa ilmu pengetahuan, keimanan, dan ketakwaan harus berada dalam satu kesatuan sinergis. Dalam konteks ini, jejak kepemimpinan Habibie pun begitu fenomenal. Selain dikenal sebagai pendiri sekaligus Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang pertama, BJ Habibie juga merupakan sosok yang menginisiasi pendirian Bank Muamalat serta mengimplementasikan konsep perbankan syariah di Indonesia yang diterimasecara luas oleh umat Islam di Indonesia hingga hari ini.
H. Abdurrahman Wahid (lahir dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil; 7 September 1940 – 30 Desember 2009) atau yang akrab disapa Gus Dur, adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Kepemimpinan Gus Dur bergaya kharismatik-transformasional yang dimana saat mengambil keputusan, Gus Dur menonjolkan sikap kharismatik yang dimiliki tetapi tanpa adanya kekerasan dan tekanan militer.
Kelebihan gaya kepemimpinan Gus Dur
Kekurangan gaya kepemimpinan Gus Dur
Prof. Dr. Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004. Megawati Soekarno putri meneruskan kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid yang terhenti ditengah jalan. Dalam kepemimpinannya, Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Megawati adalah seorang pemimpin yang memiliki berkepribadian yang kuat. Tidak mudah dipengaruhi oleh siapa pun, jika tidak sesuai dengan pikiran dan nuraninya tentang cita-cita NKRI. Baginya visi dan misi bagi pemimpin bangsa ini tak bisa lain dari visi dan misi yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Perubahan visi dan misi yang berbeda dengan Pembukaan UUD 1945 justru harus dicegah.
Megawati merupakan seorang yang tenang dengan kepribadian yang cenderung tertutup. Akan tetapi memiliki karakter dan wibawa yang kuat sebagai seorang pemimpin. Hal tersebut dapat dilihat dari kecermatannya untuk memahami berbagai konflik atau krisis yang terjadi dan kegigihannya dalam menekankan pemahaman anti kekerasan. Selama kepemimpinannya, Megawati juga dikenal tegas dan berpegang teguh pada prinsipnya yaitu berpolitik dengan ideologi, sesuai konstitusi, dan mengutamakan kepentingan rakyat (Sihaloho, 2019). Sikap yang dimilikinya berhasil membuat Megawati meraih berbagai prestasi selama menjabat sebagai pemimpin bangsa.
Merupakan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan era demokrasi. Presiden SBY juga menegaskan, kalau dirinya cenderung untuk mengalah, lebih memilih melakukan berkompromi dan membuat consensus, karna SBY tidak ingin kepemimpinan Yang dijalankannya menjadi otoriter. SBY sosok pemimpin yang demokratis dalam mengambil keputusan selalu mengajak beberapa perwakilan bawahan, tetapi keputusan tetap berada di tangannya. SBY tipe pemimpin yang cermat dan berpikir matang sebelum mengambil suatu keputusan. Prestasi yang penting dicatat semasa kepemimpinan SBY yaitu keberhasilan menyelesaaikan batas maritim Indonesia dengan 2 negara sahabat yaitu singapura dan Filipina.
Joko Widodo atau yang dikenal dengan nama jokowi memiliki nama lengkap Ir. H. Joko Widodo. Beliau lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 21 Juni 1961. Masa kepemimpinan Jokowi mulai 20 Oktober 2014 sampai sekarang. Gaya kepemimpinan presiden Jokowi yaitu ada tiga gaya kepemimpinan Jokowi yaitu yang pertama adalah partisipatif yaitu selalu ikut atau terlibat dengan anggota saat akan mengambil keputusan atau kegiatan seperti tindakan blusukan yang serimg di lakukannya. Kedua yaitu karismatik yang dimana Jokowi dapat menyelesaikan masalah yang dapat menarik perhatian orang lain. Ketiga yaitu transornasional yaitu mengukur hubungan anggota dengan pemimpinnya sejauh apa.
Dalam masa pemerintahannya presiden Jokowi telah mampu mulai meratakan pembangunan yang ada di Indonesia yang dimana infrastruktur dibangun tidak lagi hanya fokus di pulau Jawa tetapi di luar Jawa juga. Presiden Jokowi juga memiliki citra seorang pemimpin yang dekat dengan mansyarakatnya serta presiden Jokowi juga memberlakukan program sosial seperti KIP dan BPJS yang tentunya sangat membantu masyarakat. Demikian identifikasi atau analisis gaya kepemimpanan presiden Indonesia yang memiliki gaya dalam memimpin yang berbeda dan juga hasil kerja yang berbeda, bagaimana pun gaya kepemimpinan presiden yang pernah memimpin di Indonesia tentu sangat membawa pengaruh pada negara dan masyarakat Indonesia. Dibalik kelemahan saat masa kepemimpinan presiden Indonesia, ada kelebihan dan keberhasilan yang diraih tentunya merupakan hasil kerja keras pemimpin negara.
(Opini ini pernah dimuat pada laman https://retizen.republika.co.id/)
-- Blackberry Messenger (
) di era kejayaannya lekat dengan perangkat
buatan Research in Motion (RIM) yang menjadi perusahaan induknya.
Pada masa awal berdiri, RIM fokus pada pengembangan teknologi nirkabel. Pengembangan ini lantas berlanjut pada pengembangan perangkat mesin kasir nirkabel, pager, hingga akhirnya membuat ponsel sendiri pada 2000.
Sejak membuat ponsel Blackberry inilah RIM mulai meroket hingga mencapai puncak popularitasnya pada 2010. Padahal awalnya ponsel tersebut ditujukan untuk penggunaan internal kantoran. Tapi di tahun 2000 akhir ponsel itu malah populer untuk penggunaan perorangan di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut kisah hidup RIM sejak awal berdiri, masa jaya, hingga meredupannya.
1984 - Research In Motion (RIM) berdiri di Kanada
1988 - RIM menjadi perusahaan data nirkabel dan pengembang teknologi pertama di Amerika Utara.
1991 - memperkenalkan protokol Mobitex
1992 - membuat mesin converter untuk mesin kasir nirkabel pertama berbasis Mobitex.
1993 - memproduksi modem nirkabel untuk Ericsson dan Intel.
1994 - RIM membuat mesin kasir nirkabel pertama mereka
1995 - mengembangkan software dan hardware sistem pager dua arah.
1996 - Pager dua arah pertama seukuran sabun dikembangkan dan meluncurk pada Agustus 1998.
1999 - Pager Blackberry 850 diluncurkan. Kibor kecil dan menonjol menjadi inspirasi penamaan Blackberry.
2000 - ponsel Blackberry pertama meluncur, Blackberry 957. Ponsel ini ditujukan bagi pengguna di perusahaan.
2001 - Blackberry memulai ekspansi global dan ponselnya populer digunakan berbagai perusahaan di dunia.
2008 - Bersaing dengan iPhone, Blackberry meluncurkan ponsel dengan layar sentuh pertama, Blackberry Storm.
2010 - popularitas BB menanjak seiring dengan booming iPhone dan Android.
2011 - BB melakukan PHK terhadap 2.000 pekerja. Untuk menandingi Android dan iOS, BB mengumumkan OS anyar, BBX.
2012 - Kerugian pertama RIM dan PHK 5.000 pekerja.
2013-2015 - BB terus melakukan pengurangan pegawai di tengah kesulitan bersaing dengan Android dan iOS. BB memutuskan untuk fokus pada bisnis software untuk perusahaan.
Sepanjang masa pemerintahan Presiden Soeharto, aksi demonstrasi mahasiswa jarang ditemui karena adanya depolitisasi dan represi yang dilakukan oleh rezim Orde Baru terhadap gerakan mahasiswa. Melalui kebijakan Normalisasi Kebijakan Kampus dan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK), pemerintah dapat menekan pergerakan mahasiswa selama dua puluh tahun.
Meskipun demikian, pada akhir masa Orde Baru di tahun 1998, para mahasiswa melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut reformasi. Peristiwa reformasi diawali oleh Krisis Finansial Asia 1997. Pada awalnya, krisis moneter diawali dari jatuhnya mata uang baht Thailand terhadap dollar AS yang disusul peso Filipina, ringgit Malaysia, dollar Singapura, dan merembet ke rupiah. Krisis Finansial Asia 1997 kemudian membawa dampak bagi perekonomian nasional yang ditandai dengan banyaknya pengangguran dan kenaikan harga-harga barang, dan kemudian disebut dengan nama krisis moneter.
Kenaikan barang-barang kemudian menimbulkan krisis multidimensional dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi. Selama masa-masa krisis, mahasiswa banyak melakukan diskusi tentang ide-ide reformasi. Semula dibungkam oleh kampus, pada masa krisis gerakan mahasiswa justru mendapat dukungan dari pihak kampus yang tidak lagi membatasi ruang gerak mahasiswa dalam bidang politik.
Puncak krisis terjadi pada Mei 1998, di mana mahasiswa melakukan aksi demonstrasi peristiwa reformasi tahun 1998. Terpisah dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa, pada bulan Mei 1998 terjadi kerusuhan besar-besaran yang secara sistematis menyasar warga etnis Tionghoa sebagai korban.
Hingga saat ini, peristiwa Mei 1998 dikenal sebagai titik lahirnya reformasi di Indonesia.
Unjuk rasa 15 Januari 1974 di sekitar Bundaran Harmoni, Jakarta Pusat.
Ribuan mahasiswa yang dipimpin Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Hariman Siregar, menggelar demonstrasi karena ketidakpuasan masyarakat terhadap korupsi, harga-harga yang naik, dan kebijakan investasi luar negeri. Mahasiswa melakukan long march dari kampus Universitas Indonesia di Salemba menuju Universitas Trisakti di Jalan Kiai Tapa, Jakarta Barat. Demonstrasi dilakukan tepat kunjungan Perdana Menteri (PM) Jepang Kakuei Tanaka ke Jakarta untuk kepentingan investasi Jepang di Indonesia.
Demonstrasi diwarnai oleh kerusuhan dari pihak tidak dikenal sehingga menyebabkan kerusuhan. Tercatat sebanyak 11 korban meninggal, 300 luka luka, dan 775 orang ditahan. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan sebutan Malapetaka Lima Belas Januari (Malari).
Sebagai imbas dari peristiwa Malari, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef mengeluarkan SK 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kebijakan Kampus (NKK). Dengan adanya NKK, kampus diharuskan menjadi kawasan steril dari aktivitas politik. Mahasiswa yang melakukan kegiatan politik mendapatkan sanksi keras berupa pemecatan dari kampus.
Sebagai lanjutan dari kebijakan NKK, Menteri Daoed Joesoef kembali mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 037/U/1979 tentang pembentukan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) yang berhasil memiliki tugas untuk menekan aktivitas politik dan organisasi mahasiswa di kampus.
Titik awal krisis ekonomi dan moneter yang ditandai dengan turunnya nilai rupiah terhadap dollar amerika.
Presiden Soeharto mengambil sumpah untuk menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia periode 1998–2003 berdasarkan kelanjutan hasil Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997. Sumpah jabatan mendapatkan penolakan keras oleh masyarakat yang diikuti oleh aksi protes dari mahasiswa yang tidak menganggap Pemilu 1998 adalah pemilu yang sah.
Mahasiswa Universitas Trisakti mengadakan unjuk rasa memperingati tiga tahun Tragedi Trisakti, Sabtu, 12 Mei 2001.
Mahasiswa, dosen, pegawai, dan alumni Universitas Trisakti mengadakan aksi damai untuk menuntut reformasi. Pada awalnya, aksi damai direncanakan akan dilakukan di kampus Trisakti dan Gedung DPR. Pada siang hari di kampus Trisakti, para mahasiswa menggelar mimbar bebas untuk menuntut pemerintah melakukan reformasi politik, ekonomi, dan hukum, serta menuntut dilaksanakannya Sidang Umum Istimewa MPR.
Memasuki pukul 13.00 WIB, para peserta aksi damai mulai melakukan mobilisasi ke gedung DPR/MPR di Senayan. Akan tetapi, banyaknya mahasiswa yang tergabung dalam aksi membuat aparat kesulitan untuk membendung mahasiswa. Berdasarkan negosiasi yang dilakukan oleh pihak kampus dan aparat, diambil keputusan bahwa mahasiswa dapat melakukan demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Jakarta Barat yang berada 300 meter dari kampus Trisakti.
Aksi damai pada awalnya berlangsung lancar. Akan tetapi, pada sore hari ketika para mahasiswa mulai kembali memasuki kampus Trisakti, para aparat mulai menembaki mahasiswa. Akibat penembakan yang dilakukan oleh aparat, terdapat empat mahasiswa yang gugur akibat tertembak oleh aparat, yaitu:
Akibat kekerasan dan penembakan yang dilakukan oleh aparat, peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama Tragedi Trisakti. Tragedi Trisakti kemudian memicu solidaritas dan kemarahan mahasiswa di seluruh Indonesia.
Sumber: “Insiden di Universitas Trisakti: Enam Mahasiswa Tewas” (Kompas, 13 Mei 1998, halaman 1)
Mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR dalam unjuk rasa menuntut reformasi, Rabu, 20 Mei 1998.
Ribuan mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia melakukan aksi demonstrasi. Mahasiswa di Jakarta melakukan aksi di Kantor DPR/MPR di Senayan dan berhasil menduduki gedung DPR/MPR. Dengan membawa slogan reformasi, mahasiswa menuntut penataan ulang secara total dalam bidang politik dan ekonomi. Dalam bidang politik, secara garis besar mahasiswa menuntut untuk:
Sementara itu, dalam bidang ekonomi, secara garis besar mahasiswa menuntut:
Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatan sebagai Presiden dan digantikan oleh Baharuddin Jusuf Habibie, menandai berakhirnya masa Orde Baru.
Dengan dicabutnya berbagai peraturan represif yang membatasi kebebasan berekspresi, pada masa reformasi mahasiswa dapat melakukan aksi demonstrasi dengan lebih leluasa. Aksi demonstrasi mahasiswa dicirikan dengan ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah maupun protes terhadap kenaikan harga barang.
Selain itu, masa reformasi juga diwarnai dengan keikutsertaan mahasiswa dalam demonstrasi yang dilakukan secara rutin, seperti Aksi Kamisan yang diadakan setiap minggu maupun Hari Buruh dan Hari Perempuan Internasional yang diadakan setiap tahun.
Memasuki masa pemerintahan Joko Widodo yang bersamaan dengan perkembangan teknologi, di samping menggunakan demonstrasi sebagai cara untuk menyampaikan kritik dan aspirasi terhadap pemerintah, mahasiswa juga menggunakan cara-cara lain untuk menyampaikan kritik dan aspirasi. Salah satunya adalah melakukan kampanye melalui media sosial.
Aksi unjuk rasa oleh sekitar 1.000 mahasiswa menuju rumah mantan Presiden Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta Pusat, Kamis, 13 April 2000, menuntut agar Soeharto diadili.
Unjuk rasa di bawah payung Jaringan Kota yang didukung oleh lima organ gerakan mahasiswa, yakni Keluarga Mahasiswa Universitas YAI, Forum Bersama, Komite Aksi Mahasiswa (KAM) Jakarta, Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred), dan Forum Kota (Forkot), berjalan kaki menuju rumah mantan Presiden Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta Pusat. Aksi yang dilakukan sekitar 1.000 mahasiswa pada Kamis, 13 April 2000 ini berakhir dengan bentrok berkepanjangan.
Sumber: “Demo Soeharto Berakhir dengan Bentrok” (Kompas 14 April 2000, halaman 1)
Bertepatan dengan hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI), mahasiswa di berbagai kota besar di Indonesia melakukan aksi demonstrasi. Terdapat dua tuntutan utama yang diajukan, antara lain, penghapusan Dwifungsi TNI dan penghapusan teritorial militer.
Demonstrasi yang terjadi di Yogyakarta turut menelan korban. Terdapat dua mahasiswa di Yogyakarta yang mengalami luka parah di kepala akibat serangan dari kelompok massa tidak dikenal. Serangan terjadi di Gedung RRI (Radio Republik Indonesia) Nusantara II Yogyakarta.
Sumber: “Unjuk Rasa Mahasiswa Sambut HUT TNI, Dua Orang Dibacok” (Kompas, 6 Oktober 2000, halaman 7)
KOMPAS/MOHAMAD BURHANUDIN
Badan eksekutif mahasiswa (BEM) perguruan tinggi se-Semarang berunjuk rasa di depan gedung DPRD Jateng, Selasa (20/9/2005). Mereka menolak kenaikan harga BBM dan mendesak penurunan harga-harga barang yang mulai melonjak naik. Para mahasiswa itu juga menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera merombak tim ekonominya.
Mahasiswa yang merupakan bagian dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perguruan tinggi se-Semarang melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD Jawa Tengah.
Mahasiswa, bersama dengan elemen masyarakat di Jawa Tengah menolak kenaikan BBM yang dinilai akan memicu inflasi di Jawa Tengah. Aksi penolakan kenaikan harga BBM didukung oleh DPRD Jateng.
Sumber: “Mahasiswa Tolak BBM Naik” (Kompas, 1 Maret 2005, halaman 1)
Masih terkait dengan kenaikan harga BBM, ulang tahun pertama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla disambut oleh demonstrasi yang dilakukan oleh gabungan mahasiswa dan elemen masyarakat.
Demonstrasi dilakukan di beberapa titik di Indonesia, antara lain, di depan Istana Merdeka (Jakarta), Solo, (Jawa Tengah), dan Palembang, (Sumatera Selatan). Demonstrasi dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan SBY-JK selama satu tahun. Kenaikan harga BBM menjadi salah satu pokok evaluasi yang diajukan.
Sumber: “Setahun Pemerintahan SBY-JK: Kecewa dengan Pemerintah, Demo Muncul di Berbagai Kota” (Kompas, 21 Oktober 2005, halaman 1).
Gelombang unjuk rasa memperingati 10 tahun reformasi terjadi pada Rabu, 21 Mei 2008. Sedikitnya 6.000 orang mahasiswa dan kelompok massa berkumpul di depan Istana Negara dan Gedung MPR/DPR. Mereka mengajukan tujuh gugatan kepada pemerintah, yaitu:
Sumber: “Ribuan Pendemo Banjiri Jakarta * BEM Seluruh Indonesia Ajukan Tujuh Gugatan” (Kompas, 22 Mei 2008, halaman 25)
Unjuk rasa ratusan mahasiswa di depan Gedung DPR menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan mengecam pemerintah yang tidak prorakyat. Bersamaan dengan itu, Rapat Paripurna DPR pada Selasa, 24 Juni 2008 itu menyetujui penggunaan hak angket atau hak penyelidikan atas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Unjuk rasa berakhir ricuh dan mengakibatkan kerusakan pagar Gedung DPR, belasan kendaraan bermotor rusak dan dibakar massa.
Sumber: “DPR Setujui Angket BBM * 233 Anggota Dukung, 127 Menolak” (Kompas, 25 Juni 2008, halaman 1)
“Unjuk Rasa: Polisi Tangkap 16 Orang” (Kompas, 25 Juni 2008, halaman 1).
Mahasiswa di berbagai daerah berunjuk rasa menyuarakan aspirasi masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM. Beberapa aksi berakhir ricuh dan merusak fasilitas umum, seperti yang terjadi di Medan dan Purwokerto.
Sumber: “Stabilitas Nasional Terancam * Unjuk Rasa Mahasiswa dan Rakyat di Berbagai Daerah Terus Berlanjut” (Kompas, 31 Maret 2012, halaman 3).
Puluhan mahasiswa mahasiswi yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia 2017 mengadakan aksi demo di halaman gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (9/3/2017). Mereka menuntut KPK untuk tidak gentar mengusut korupsi e-KTP tanpa intervensi dari pihak manapun.
Karena sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat, mahasiswa di seluruh titik di Indonesia melaksanakan aksi demonstrasi dengan nama aksi #ReformasiDikorupsi. Mahasiswa yang melakukan aksi di Jakarta melakukan demonstrasi di sekitar gedung DPR, Senayan, DKI Jakarta.
Aksi #ReformasiDikorupsi membawa tujuh tuntutan utama, meliputi:
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Mahasiswa dari sejumlah universitas kembali menggelar aksi unjuk rasa di luar gerbang Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/9/2019). Mereka menyampaikan mosi tidak percaya kepada DPR karena DPR bersama pemerintah telah sepakat mengesahkan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK).
Mahasiswa, bersama dengan buruh dan siswa SMK, melakukan aksi demonstrasi untuk memprotes pembahasan RUU Cipta Kerja. Demonstrasi dilaksanakan di sejumlah titik di Indonesia, antara lain berlangsung di Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Sumber: “Demo Meluas, Protokol Kesehatan Terancam” (Kompas, 8 Oktober 2020, halaman 1)
Ribuan orang dari kalangan mahasiswa, siswa SMK, dan buruh berunjuk rasa menolak RUU Cipta Kerja di Jalan S Parman, depan Kantor DPRD Sumatera Barat, Padang, Sumbar, Rabu (7/10/2020).
Mahasiswa berunjuk rasa di berbagai daerah di Indonesia. Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyampaikan 6 tuntutan, yakni:
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Massa berunjuk rasa di depan Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022). Mereka, di antaranya, menuntut anggota DPR untuk tidak mengubah konstitusi, khususnya bagian yang mengatur masa jabatan presiden.
Jam merupakan alat penghitung waktu yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Kira-kira... bagaimana jam di zaman dulu? Ayo kita cari tahu!
Pada tahun 2.000 sebelum masehi, orang Mesir Kuno menemukan jam matahari. Jam matahari biasanya dilengkapi dengan Gnomon. Itu adalah besi yang diletakkan di tengah jam. Saat matahari bersinar, bayangan dari gnomon akan menyentuh angka yang ada di sekelilingnya. Jika bayangannya menyentuh angka V, maka saat itu adalah pukul 5.
Jam air diciptakan oleh orang Mesir Kuno, pada tahun 1.360 sebelum masehi. Jam air adalah wadah berlubang yang diisi air. Di dalam wadah itu ada tanda yang dijadikan ukuran waktu. Air yang ada di dalam wadah akan berkurang secara perlahan. Lama-kelamaan, air pun akan menyentuh tanda yang dijadikan ukuran waktu.
Jam pasir ditemukan oleh Ctesibus dari Alexadria, pada tahun 1.300 sebelum masehi. Pasir yang dijadikan alat penghitung waktu biasanya dimasukkan ke dalam tabung berbentuk angka delapan. Waktu akan dimulai saat pasir di tabung atas habis. O iya, jam pasir biasanya digunakan untuk menentukan waktu tertentu.
Pada tahun 1330-an, Pak Giovanni Dondi membuat jam astrografis. Jam ini tak hanya menunjukkan waktu, tapi juga kalender tahunan, gerak planet, hingga gerak matahari dan bulan. Ukuran jam ini cukup besar dan terlihat rumit.
Jam pendulum pertama kali diciptakan oleh Galileo. Namun, jam ini disempurnakan oleh Pak Christiann Huygens dari Belanda pada tahun 1657. Jam pendulum yang sudah disempurnakan itu menjadi jam paling akurat di masanya.
Pada tahun 1929, Pak Warren Alvin Marrison dari Amerika berhasil menemukan jam yang bisa dihidupkan dengan tenaga kristal quartz. O iya, kristla quartz ada di dalam perut bumi dan biasanya berbentuk prisma segi enam.
Setelah jam quartz, muncul jam digital yang bisa dihidupkan dengan bantuan baterai. Jam digital ini pertama kali dibuat di Amerika pada tahun 1971. Di dalam jam digital ada mikrochip yang bertugas mencatat waktu yang berlalu dan mengendalikan layar.
Ternyata... jam dari masa ke masa terus berubah. Apakah kakek atau nenekmu punya salah satu jam kuno di atas?
Sumber: Buku Everyday Life Inventions, Foto: pixabay.com, Creative Commons
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
WEBSITE RESMI KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA © 2021
Di masa pemerintahan Presiden Sukarno, gelora cinta produk dalam negeri didengungkan lewat konsep berdikari—berdiri di atas kaki sendiri. Dalam sebuah perjalanan ke daerah-daerah di Indonesia, Bung Karno pun mengingatkan tentang berdikari. Menurut dia, di Asia—meski tak menyebutkan negara apa—ada negara yang makmur. Namun, sebenarnya negara itu tak berdiri di atas kekuatan dan kekuasaan sendiri.
“Negara itu bisa mentereng karena hidup dari pertolongan atau bantuan uang yang ditumpahkan negara lain kepadanya. Negara seperti itu pada suatu saat akan hancur lebur ketika tidak menerima bantuan lagi,” kata Sukarno, seperti ditulis ajudannya Mangil Matowidjojo di buku Kesaksian tentang Bung Karno, 1945-1967 (1999).
Dalam kesempatan itu, Bung Karno menganjurkan rakyat Indonesia bisa menolong diri sendiri, berdiri di atas kaki sendiri, dan bergantung pada tenaga sendiri. “Berdikari, percaya kepada kekuatan sendiri, tidak mengemis-ngemis,” kata Bung Karno, seperti ditulis Mangil.
AlbumBaru.Com — Lagu-lagu rock Indonesia sangat digemari, dan mendapatkan tempat yang terhormat di hati penggemarnya. Sejak era 70-an, musik rock telah berkibar di Indonesia. Hal tersebut terus berlanjut hingga kini. Apa saja lagu rock Indonesia terbaik dari masa ke masa?
Pada artikel kali ini, kami juga menghadirkan playlist lagu rock Indonesia terbaik sepanjang masa, yang berasal dari era 70-an, 80-an, 90-an, hingga periode tahun 2000-an. Periode ini disebut dengan era rock modern, yang memanfaatkan teknologi digital untuk memproduksi dan mendistribusikan musiknya.
Nah, sebelum membahas tentang lagu rock Indonesia dari berbagai era, maka berikut ini adalah sejarah singkat perkembangan musik rock di Indonesia, yang kami rangkum dari berbagai sumber.
Musik Rock di Indonesia
Musik rock di Indonesia mengalami pasang surut dalam perkembangannya. Pada era 1950-an, menurut Denny Sakrie, dalam bukunya 100 Tahun Musik Indonesia (2015), masyarakat Indonesia sudah mulai senang dengan kebudayaan Barat, yang berasal dari musik dan film.
Lagu-lagu barat, ketika itu, didengarkan melalui siaran-siaran radio luar negeri seperti Radio ABC Australia, Hilversum Belanda, dan Voice Of America (VOA). Termasuk di dalamnya, lagu-lagu yang menjadi soundtrack dari film-film Barat yang diimpor dan ditayangkan di Indonesia.
Musik barat, termasuk rock, di era 1950-an sangat ditentang oleh penguasa ketika itu. Menurut Japi Tambajong, dalam Ensiklopedia Musik Indonesia (1992), menceritakan bahwa Presiden Soekarno dalam pidatonya pada 17 Agustus 1959, menyebutkan musik rock sebagai musik “ngak-ngik-ngok” yang tak sesuai dengan kebudayaan Indonesia.
Penyebabnya, kutip Sakrie (2015), adalah: Soekarno sangat khawatir, kebudayaan asli Indonesia lama-lama akan hilang dan punah, karena ditelan oleh kebudayaan barat. Selanjutnya, mulai Oktober 1959, Radio Republik Indonesia (RRI) dilarang memutar lagu-lagu rock & roll, cha cha, tango, dan mambo.
Berkuasanya rezim Soeharto di tahun 1960-an, membuka lembaran baru bagi perkembangan musik rock di Indonesia. Pemutaran musik tidak lagi menjadi monopoli RRI. Dapat dikatakan, pada periode 1967-1970-an, musik rock pun mulai berkembang pesat di Indonesia.
Lagu Rock Indonesia Era 80-an
Di era 1980-an, musik rock semakin berkembang pesat. Sejumlah lagu rock Indonesia menguasai tangga lagu ketika itu. Sebut saja “Antara Aku Kau dan Bekas Pacarmu” (Iwan Fals), “Misteri” (God Bless), “Angan Angan” (El Pamas), “Bianglala” (Mel Shandy), “Biar Semua Hilang” (Nicky Astria), “Dalam Kegelapan” (Harry Mukti), “Maafkanlah” (The Rollies).
Periode akhir 1980-an muncul juga istilah “Pop Kreatif”, yang hadir untuk menggantikan era lagu pop “cengeng” yang sangat mendominasi industri musik saat itu. Hal ini turut mempengaruhi nuansa lagu rock Indonesia ketika itu. Pada era ini, musik jazz Indonesia juga berkembang pesat. Berikut adalah playlist yang berhasil kita kumpulkan.
Anak Presiden RI dari Masa ke Masa
1. Guntur Soekarnoputra
Guntur Soekarnoputra adalah anak pertama Soekarno dari istri ketiganya, Fatmawati. Kakak dari Megawati Soekarnoputri ini lahir pada 3 November 1944.
Saat berada di bangku kuliah, Guntur dikenal sebagai sosok aktivis pergerakan. Kendati begitu, ia tidak terlalu aktif di jagat politik.
2. Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri adalah Presiden ke-5 Republik Indonesia. Ia merupakan salah satu putri Bung Karno dari pernikahannya dengan Fatmawati.
Jika dibandingkan dengan saudara-saudaranya, Megawati menjadi anak Soekarno yang sukses di politik Tanah Air. Perempuan yang lahir pada 13 Januari 1947 ini bahkan masih aktif menjabat posisi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga sekarang.
3. Rachmawati Soekarnoputri
Sekilas wajah Rachmawati Seokarnoputri sangat mirip dengan kakaknya, yaitu Megawati Soekarnoputri. Anak ketiga Bung Karno dari Fatmawati ini lahir pada 27 September 1950.
Sebagaimana sang kakak perempuannya itu, Rachmawati diketahui sempat berkecimpung juga di politik. Namun, peran dan popularitasnya memang tidak sebesar Megawati. Rachmawati telah meninggal dunia di Jakarta pada 3 Juli 2021.
4. Sukmawati Soekarnoputri
Sukmawati Soekarnoputri lahir pada 26 Oktober 1951. Ia juga termasuk sebagai salah satu anak Bung Karno dengan Fatmawati.
Sukmawati pernah aktif di dunia politik. Ia pernah menghidupkan kembali PNI, partai yang pernah dibentuk oleh Soekarno, dengan nama PNI Soepeni sekitar 1998.
5. Guruh Soekarnoputra
Guruh Soekarnoputra adalah anak bungsu Bung Karno dari pernikahannya dengan Fatmawati. Lahir 13 Januari 1953, ia awalnya memiliki ketertarikan berbeda dengan saudara-saudaranya.
Alih-alih terjun ke politik, Guruh lebih memilih menikmati dunia seni. Namun, pada akhirnya ia tetap masuk ke politik dan sempat menjadi anggota DPR.
6. Karina Kartika Sari Dewi Soekarno
Karina Kartika Sari Dewi Soekarno adalah putri Soekarno dari istrinya yang bernama Ratna Sari Dewi. Perempuan kelahiran 11 Maret 1967 ini diketahui tumbuh besar di luar negeri.
Pada perjalanan kariernya, Karina sempat menjadi seorang wartawan televisi di luar negeri. Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai sosok pegiat sosial.
7. Totok Suryawan Soekarnoputra
Berikutnya ada Totok Suryawan Soekarnoputra. Ia merupakan anak Bung Karno dari pernikahannya dengan Kartini Manoppo. Lahir pada 1967, Totok juga pernah terjun di dunia politik. Ia bahkan sempat mencalonkan diri sebagai Bupati di Pilkada Sulawesi Utara.
Rukmini Soekarno lahir pada tahun 1943. Berbeda dengann saudara-saudaranya, ia sangat jauh dari dunia politik.
Sebagai gantinya, Rukmini lebih dikenal sebagai penyanyi opera dan tinggal di Roma pada 1960-an. Selain itu, ia juga banyak bergulat di dunia bisnis dan lainnya.
9. Taufan Soekarnoputra
Kemudian ada nama Taufan Soekarnoputra. Ia adalah anak Bung Karno dari pernikahannya dengan perempuan bernama Hartina.
Lahir pada 1955, Taufan dulunya menamatkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada 1985, ia didiagnosis terkena kanker usus besar dan sakit liver. Beberapa waktu berselang, Taufan tutup usia meski sudah menjalani serangkaian pengobatan di luar negeri.
10. Bayu Soekarnoputra
Selain Taufan, Bayu Soekarnoputra juga menjadi anak Bung Karno dengan Hartini. Ia lahir pada 1958.
Tak seperti anak-anak lain dari Bung Karno, namanya jarang tersorot oleh media. Hal ini membuat informasi tentang dirinya sangat terbatas.
Ayu Gembirowati adalah putri Soekarno dari pernikahannya dengan Haryati pada 1963. Sama seperti Bayu, namanya juga jarang didengar, sehingga informasi mengenai kehidupannya tidak banyak diketahui.
1. Siti Hardijanti Rukmana
Siti Hardijanti Rukmana atau biasa disapa Mbak Tutut adalah Putri Presiden Soeharto yang lahir pada 23 Januari 1949.
Pada riwayatnya, Mbak Tutut pernah beberapa kali masuk ke dunia politik dan pemerintahan. Sebagai contoh, ia pernah menjadi Menteri Sosial Kabinet Pembangunan VII tahun 1988.
2. Sigit Harjojudanto
Berikutnya ada Sigit Harjojudanto. Akrab disapa sebagai Sigit, ia adalah anak kedua Seoharto dan Siti Hartinah.
Lahir di Surakarta, 1 Mei 1951, ia menikah dengan perempuan bernama Elsje Anneke Ratnawati. Pada kehidupan rumah tangganya, ia dikaruniai tiga orang anak yaitu Ari Sigit, Aryo Setyo, dan Eno Sigit.
3. Bambang Trihatmodjo
Bambang Trihatmodjo lahir di Surakarta, 23 Juli 1953. Pada kehidupannya, ia dikenal sebagai sosok pengusaha di Tanah Air.
4. Siti Hediati Hariyadi
Siti Hediati Hariyadi atau lebih sering disapa sebagai Titiek ini lahir pada 14 April 1959. Ia diketahui pernah berkarier di bidang politik dengan menjadi anggota DPR RI.
Pada kehidupan pribadinya, Titiek pernah menikah dengan Prabowo Subianto. Kehidupan rumah tangganya dikaruniai seorang anak bernama Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo.
5. Hutomo Mandala Putra
Lebih dikenal sebagai Tommy Soeharto, putra Presiden ke-2 RI ini punya nama lengkap Hutomo Mandala Putra. Ia lahir pada 15 Juli 1962.
Pada 1997, Tommy Soeharto menikah dengan Ardhia Pramesti Regita Cahyani. Kehidupan rumah tangganya dikarunia dua orang anak yang diberi nama Dharma Mangkuluhur dan Radhayana Gayanti Hutami.
6. Siti Hutami Endang Adiningsih
Kemudian, ada Mimiek Soeharto. Lahir pada 23 Agustus 1964, ia memilih jalan berbeda dengan saudara-saudaranya perihal karier.
Mba Mimiek menikah dengan Pratikno Prayitno pada 1988 silam. Dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Wiratama Hadi Rachmanto.
Lagu Rock Indonesia Era 70-an
Era 1970-an banyak bertebaran grup musik rock Indonesia. Di antaranya God Bless, AKA, SAS, Superkid, Philosophy Gang Harry Roesli, The Rollies, Guruh Gipsy, Freedom of Rhapsodia, Giant Step, Diablo Band, The Rhythm Kings, Freedom, Bani Adam, dan The Templars. Kebanyakan menggunakan bahasa Inggris sebagai nama band.
Banyak lagu-lagu rock Indonesia yang dirilis di era 1970-an. Misalnya, “Peacock Dog” dari Philosophy Gang (Harry Roesli), “Akhir Kisah Sedih” (AKA), “Huma di Atas Bukit” (God Bless), “Let’s Start Again” (The Rollies), “Far Away” (Giant Step), “Baby Rock” (SAS), “Trouble Maker” (Superkid), “Hari Kiamat” (Black Brothers), dan “Chopin Larung” (Guruh Gipsy).
Tak mudah mengumpulkan lagu-lagu rock Indonesia tahun 70-an untuk pembuatan playlist, karena tidak semua album tersedia di database Spotify. Berikut ini adalah koleksi lagu selengkapnya, yang berhasil kami kumpulkan.
E. Presiden Megawati Soekarnoputri
1. Mohammad Rizki Pratama
Mohammad Rizki Pratama adalah anak sulung Megawati Soekarnoputri. Pada kariernya, ia lebih memilih berwirausaha dan tidak terjun ke dunia politik, sehingga jarang terekspos media.
2. Mohammad Prananda Prabowo
Berikutnya ada Mohammad Prananda Prabowo. Ia terjun ke dunia politik menemani sang Ibu dan adiknya di PDI Perjuangan.
Meski jarang diketahui, Prananda pernah ditunjuk sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif dalam struktur kepengurusan PDIP periode 2015-2020. Selain itu, ia juga sempat menjadi konseptor pidato politik Megawati.
Puan menjadi anak Megawati yang paling dikenal. Sepak terjangnya di politik sudah diketahui banyak orang. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua DPR RI.
D. Presiden Abdurrahman Wahid
1. Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid
Alissa adalah anak sulung pasangan Gus Dur dan Sinta Nuriyah. Lahir pada 25 Juni 1973, ia dikenal karena kontribusinya di sektor sosial, khususnya tentang multikulturalisme, demokrasi dan hak asasi manusia, serta gerakan Muslim moderat di Indonesia.
Pada perjalanan kariernya, Alissa pernah ditunjuk Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai Duta Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia pada 2019. Pada Mei 2021, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menunjuknya sebagai Komisaris Independen.
2. Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid
Lebih dikenal sebagai Yenny Wahid, putri kedua Gus Dur ini lahir di Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974. Ia menjadi anak Gus Dur yang cukup sering masuk pemberitaan.
Sempat menjadi wartawan, Yenny meninggalkan profesinya setelah ayahnya terpilih menjadi Presiden ke-4 RI. Pada era Presiden SBY, Yenny Wahid pernah menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik sekitar 2006.
3. Anita Hayatunnufus Wahid
Berikutnya ada Anita Wahid. Lahir di Jombang, 29 November 1977, ia dikenal sebagai salah satu penggerak Gusdurian. Selain itu, ia juga dikenal sebagai inisiator gerakan Sejuta Tes Antigen dan Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo).
4. Inayah Wulandari Wahid
Putri bungsu Gus Dur ini lahir pada 31 Desember 1982. Ia merupakan pendiri Positive Movement (PM), organisasi yang bergerak di bidang sosial dan fokus pada isu tenaga kerja Indonesia (TKI) hingga hak asasi manusia (HAM).
F. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
1. Agus Harimurti Yudhoyono
Saat ini, AHY menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Mengikuti jejak sang ayah, pria kelahiran Bandung, 10 Agustus 1978 cukup aktif dalam dunia politik Tanah Air.
2. Edhie Baskoro Yudhoyono
Edhie Baskoro Yudhoyono adalah adik dari AHY. Tak berbeda jauh, pria kelahiran Bandung, 24 November 1980 itu juga aktif di jagat politik.
Biasa disapa Ibas, ia dikenal sebagai salah satu politisi kenamaan Partai Demokrat. Ibas menjadi anggota DPR RI sejak 2009.
Anak Presiden RI dari Masa ke Masa
1. Guntur Soekarnoputra
Guntur Soekarnoputra adalah anak pertama Soekarno dari istri ketiganya, Fatmawati. Kakak dari Megawati Soekarnoputri ini lahir pada 3 November 1944.
Saat berada di bangku kuliah, Guntur dikenal sebagai sosok aktivis pergerakan. Kendati begitu, ia tidak terlalu aktif di jagat politik.
2. Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri adalah Presiden ke-5 Republik Indonesia. Ia merupakan salah satu putri Bung Karno dari pernikahannya dengan Fatmawati.
Jika dibandingkan dengan saudara-saudaranya, Megawati menjadi anak Soekarno yang sukses di politik Tanah Air. Perempuan yang lahir pada 13 Januari 1947 ini bahkan masih aktif menjabat posisi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga sekarang.
3. Rachmawati Soekarnoputri
Sekilas wajah Rachmawati Seokarnoputri sangat mirip dengan kakaknya, yaitu Megawati Soekarnoputri. Anak ketiga Bung Karno dari Fatmawati ini lahir pada 27 September 1950.
Sebagaimana sang kakak perempuannya itu, Rachmawati diketahui sempat berkecimpung juga di politik. Namun, peran dan popularitasnya memang tidak sebesar Megawati. Rachmawati telah meninggal dunia di Jakarta pada 3 Juli 2021.
4. Sukmawati Soekarnoputri
Sukmawati Soekarnoputri lahir pada 26 Oktober 1951. Ia juga termasuk sebagai salah satu anak Bung Karno dengan Fatmawati.
Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah dipimpin 7 presiden, yakni Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo. FOTO/MUSEUM KEPRESIDENAN RI
- Deretan nama anak Presiden RI dari masa ke masa menjadi ulasan menarik untuk diketahui. Meski orang tuanya pernah menjadi pemimpin negara, tidak semua dari mereka mengikuti jejak di dunia politik.
Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah dipimpin 7 presiden yang berbeda. Dimulai dari Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Masing-masing Presiden RI memiliki keluarga besarnya sendiri-sendiri. Sebagian anak-anaknya mengikuti jejak ke dunia politik, tapi ada pula sebagian lain yang memilih profesi lain dalam kesehariannya. Berikut ini profil singkat anak Presiden RI dari masa ke masa:
Lagu Rock Indonesia Era 2000-an
Pada tahun 2000-an, musik rock Indonesia mulai beralih ke era digital. Proses rekaman, dan distribusi album sudah menggunakan berbagai platform digital. Musisi rock Indonesia semakin akrab dengan perangkat rekaman digital, dan perlahan mulai meninggalkan format analog.
Lagu rock Indonesia tahun 2000-an yang populer di antaranya “Sesuatu yang Indah” (Padi), “Roman Picisan” (Dewa), “Bersama Bintang” (Drive), “Kenangan Terindah” (Samsons), “Hampa” (Ari Lasso), “Bila Aku Jatuh Cinta” (Nidji), “Demi Waktu” (Ungu), “Sempurna” (Andra & The Backbone), “Menghapus Jejakmu” (Peterpan), “Sahabat Sejati” (Sheila on 7).
Mengumpulkan koleksi tembang rock Indonesia tahun 2000-an untuk dijadikan playlist, lebih mudah dari tiga playlist di atas. Banyak koleksi lagu rock era ini yang sudah tersedia lengkap di Spotify. Inilah koleksi playlist lagu rock era 2000-an yang dapat kami kumpulkan.